Kemenag (Humas) – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Saiful Mujab meminta segenap ASN Kemenag Rembang untuk melakukan tiga penguatan program Unggulan Kementerian Agama di era kabinet merah putih.
Kakanwil menyampaikan hal ini dalam acara Pembinaan ASN di Bidang Hukum pada Rabu (12/2/2025) di aula gedung PLHUT Kemenag Rembang.
Program pertama, internalisasi nilai-nilai agama dalam mengemban tugas sebagai ASN Kementerian Agama. Menurut Kakanwil, ruh agama harus selalu hadir dalam diri ASN, baik ketika bekerja maupun bersosial di tengah masyarakat. “Keberhasilan Kementerian Agama adalah apabila masyarakat semakin dekat dengan agama. Mari kita berikan warna positif kepada masyarakar dengan selalu memberikan keteladanan, tolong menolong dan saling menghormati,” kata Kakanwil.
Kakanwil mengungkapkan, kurikulum berbasis cinta merupakan implementasi dari internalisasi nilai agama. “Mengajar di kelas tidak hanya mentrasfer ilmu, tapi juga memberikan sentuhan keteladanan dan kasih sayang kepada siswa,” katanya.
Program kedua, penguatan integritas ASN dengan memperkuat disiplin diri. Menurut Kakanwil, hal yang paling perlu kita benahi adalah kedisiplinan diri. “Kita bekerja bukan karena pimpinan, tetapi karena diri kita sendiri. Karena itu, mari mulai benahi kedisplinan diri kita, tanpa melihat bagaimana rekan kerja kita,” tegas Kakanwil.
Kedisiplinan diri tersebut termasuk apabila kita berpedoman pada lima budaya kerja Kementerian Agama. Yaitu Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggung Jawab, dan keteladanan.
Program ketiga, integrasi informasi. Kakanwil meminta Kemenag Rembang memperkuat pelayanan publik dengan transformasi digital. Kakanwil mengapresiasi Kemenag Rembang yang sudah menerapkan layanan berbasis online. Seperti Damar (Digital Aplikasi Kemenag Rembang), Sadar (Sistem Digital Arsip), PKKM Online (Penilaian Kinerja Kepala Madrasah secara online), live agent Pendidikan Madrasah, dan lainnya.
“Kemenag Rembang sudah menerapkan layanan digital. Tinggal diperkuat lagi,” kata Kakanwil.
Dalam kesempatan ini, Kakanwil juga menyinggung penataan sistem manajemen madrasah. Salah satunya adalah pengembangan sosial guru. Sebagai contoh penataan kursi dan meja di ruang guru, sehingga guru bisa duduk berpindah-pindah dan lebih banyak bersosialisasi dengan guru lainnya.
Kakanwil juga meminta Kemenag Rembang untuk mengawal wakaf dan haji. Sebagaimana pesan Menteri Agama, program sertifikasi wakaf gratis bekerja sama dengan Badan Pertanahan Nasional agar segera dipercepat. “ Tanah wakaf yang belum bersertifikat atau masih dalam status ikrar wakaf agar segera ditindaklanjuti,” katanya.
Demikian pula persiapan haji, harus dilakukan dengan sebaik mungkin. “Tanggal 1 Mei sudah mulai pemberangkatan haji. Maka kami minta dalam waktu dekat ini urusan dokumen haji harus sudah selesai,” tandasnya.
Humas