Rembang – Sebagai lembaga pendidikan tertua di Indonesia, pondok pesantren merupakan lembaga yang memiliki kemandirian luar biasa. Kemandirian ini perlu didukung oleh manajemen yang baik, sehingga pesantren bisa diberdayakan lebih optimal.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, M. Fatah menyampaikan hal ini pada pembukaan Pelatihan Teknis Manajemen Penyelenggaraan Pondok Pesantren di wilayah kerja Kankemenag Kabupaten Rembang, Senin (21/2/2022) di aula PLHUT Kemenag Rembang.
Fatah mengatakan, pesantren sebagai lembaga yang mandiri sebenarnya mempunyai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). “Pesantren itu adalah lembaga pendidikan yang paling mandiri. Sebab setiap pesantren punya KTSP sendiri,” kata Fatah.
Kemandirian ini, sambung Fatah, perlu didukung dengan manajemen yang baik. “Untuk memberdayakan aspek-aspek yang ada di pesantren perlu didukung oleh manajemen yang baik,” ujar Fatah.
Dalam pemberdayaan ini, Kementerian Agama hadir sebagai administrator untuk mendampingi pesantren dalam penataan manajemen. “Kemenag di sini hadir hanya sebagai administrator, membantu pesantren dalam hal manajemen,” lanjut Fatah.
Pentingnya pendidikan pesantren bagi masyarakat Indonesia ini juga menjadi perhatian pemerintah. Berbagai program ditujukan untuk kemajuan pendidikannya. Antara lain Program Indonesia Pintar (PIP), beasiswa santri, dan lainnya. Bahkan pesantren dengan program muadalah sudah menjadi pendidikan formal di Indonesia.
Fatah meminta peserta untuk mengikuti kegiatan ini dengan baik. Kegiatan PDWK ini diikuti oleh 35 peserta dari pondok pesantren di Rembang. Kegiatan akan berlangsung selama enam hari, 21-26 Februari 2022. — iq