MTsN 3 Rembang – Wakil Bupati Rembang, H. M. Hanies Cholil Barro meninjau pembelajaran tatap muka (PTM) di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Rembang pada hari Senin (11/10/21). Pada kunjungan kali ini Wakil Bupati Rembang datang bersama dengan Kadinas Kesehatan, Kadinas Pendidikan dan kebudayaan, serta Camat Sulang. Mereka secara langsung meninjau proses pembelajaran tatap muka di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Rembang.
Wakil Bupati mengatakan, siswa harus selalu bisa menerapkan protokol kesehatan di manapun ia berada, terlebih di madrasah. “Saya berharap seluruh siswa-siswi mampu menerapkan protokol kesehatan secara benar, sehingga kita bisa memutus penyebaran virus covid 19 yang sampai saat ini masih ada,” terangnya.
“Kalau siswa tidak mau mematuhi protokol kesehatan maka bisa dipastikan sekolah akan seperti ini terus, tidak maksimal. Maka dari itu diharapkan seluruh komponen masyarakat, terkhusus para siswa mau mematuhi anjuran pemerintah terkait protokol kesehatan,” imbuhnya.
Di hadapan para siswa Kadinas Kesehatan Kabupaten Rembang, Ali Syofi'i menyampaikan, penyebaran virus ini sangatlah cepat dan tidak kelihatan. Oleh karena itu protokol kesehatan harus di patuhi. “Seluruh siswa harus bisa mematuhi prokes yang ada. Misalnya dalam memakai masker, jangan sampai siswa memakai masker tidak benar. Karena virus ini akan menyebar ketika orang berbicara, maka mulut perlu ditutup dengan masker. Keudian selalu mencuci tangan, karena tangan kita selalu memegang segala benda yang kita tidak tahu akan kebersihannya. Seringlah mencuci tangan atau memakai hand sanitizer. Siswa juga tidak boleh membuat kerumunan, kalau saat pulang maka harus pulang kerumah, jangan bergerombol,” paparnya.
Di akhir kunjungan, Kepala MTsN 3 Rembang Warsan menyampaikan terima kasih atas kedatangan bapak Wabup beserta rombongan. Kunjungan ini akan memotivasi dari para guru dan siswa. “Kami ucapkan terima kasih kepada bapak Wabup beserta rombongan yang telah berkenan datang ke MTsN 3 Rembang, sehingga mampu meningkatkan motivasi belajar mengajar di Madrasah kami. Kami juga meminta maaf atas sarana prasarana yang ada. Hal ini dikarenakan hampir dua tahun siswa kami tidak ada tatap muka sehingga sarana prasarana tidak maksimal,” ucapnya.
(Boerhan)