Rembang – Sebanyak 40 guru mengikuti kegiatan Pelatihan Pendekatan Saintifik dalm pembelajaran bagi guru Madrasah/Pendidikan Agama di aula Kemenag Rembang. Kegiatan ini diadakan oleh Balai Diklat Keagamaan Semarang dan akan berlangsung selama enam hari (24-29 Agustus 2020).
Sebelum pelaksanaan diklat, Kakankemenag Kabupaten Rembang, Atho’illah memberikan arahan kepada peserta. Kakankemenag mengatakan, masa pandemi ini diharapkan tidak menghalangi penyelenggara pendidikan untuk memberikan layanan yang terbaik kepada para siswa. Kemampuan siswa harus tetap terasah dan kualitas pendidikan harus tetap diperhatikan.
Menurut Atho’illah, bapak dan ibu guru berperan besar dalam pendidikan anak di masa pandemi ini. “Pemerintah sudah memberikan dukungan dengan mengalokasikan anggaran untuk Pembelajaran Jarak Jauh ini. Madrasah harus menindaklanjuti dengan baik,” ujar Atho’illah.
PJJ ini harus dibuat sedemikian mungkin sehingga siswa merasa nyaman dan butuh belajar. Atho’illah mengapresiasi madrasah yang menggelar lomba virtual dengan tujuan untuk memberikan semangat kepada siswa.
Bertindak sebagai widyaiswara yaitu Mahfut dan Suyatno. Mahfut mengatakan, pembelajaran dengan pendekatan saintifik ini berlaku untuk semua mata pelajaran. Pendekatan saintifik ini bertujuan agar setiap siswa mampu melakukan 5 M, yaitu mengamati, menanya, mengeksplorasi, menalar dan mengkomunikasikan.
Dikatakan Mahfut, tujuan pendekatan saintifik adalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik, membentuk kemampuan dalam menyelesaikan masalah secara sistematik. “Selain itu, pendekatan saintifik juga akan menciptakan kondisi pembelajaran supaya peserta didik merasa bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan, melatih peserta didik dalam mengemukakan ide-ide, meningkatkan hasil belajar peserta didik, dan mengembangkan karakter peserta didik,” jelas Mahfut. — iq