Rembang – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, Atho’illah memimpin doa tahlil yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Rembang selama seminggu sejak wafatnya KH Maimun Zubair, Selasa ^ Agustus 2019 lalu.
Acara ini digelar di Pendopo Museum Kartini, Rembang dan diikuti oleh Bupati Rembang, Wakil Bupati Rembang, jajaran pejabat di Rembang dan ASN di lingkungan Pemkab Rembang, tokoh agama, tokog masyarakat, serta masyarakat sekitar.
Dalam doanya, Atho’illah menyampaikan semoga masyarakat Rembang pada khususnya dan Indonesia pada umumnya mendapatkan keberkahan ilmu dari sang Maha Guru, KH Maimun Zubair. Atho’illah mengajak kepada seluruh Rembang untuk berkhidmah kepada Sang Kyai dengan meneruskan dan mewujudkan harapan beliau yaitu membangun perdamaian di negara ini.
“Mari kita amalkan semua nasihat-nasihat Beliau dan meneruskan perjuangan beliau baik di bidang keilmuan dan kehidupan bernegara,” ujar Atho’illah.
Sementara itu, Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengatakan, doa bersama ini merupakan wujud penghargaan atas jasa Mbah Mun sebagai kyai yang kharismatik dan mempunyai peran besar bagi bangsa Indonesia.
“Beliau tidak hanya sekadar ulama, naun juga tokoh bangsa yang wawasan kebangsaannya luar biasa. Beliau menerima dan diterima oleh semua kalangan. Yang kaya dan miskin, yang elit hingga rakyat biasa, semua diberlakukan sama. Beliau melindungi dan mengayomi semua kalangan,” ujarnya.
KH Maimun Zubair wafat dengan meninggalkan seorang istri, Ny. Hj. Heni Maryam Syafaati, 10 orang putra-putri yaitu KH Ubab Maimun, KH Najih Maimun, KH Majid Kamil Maimun, KH A. Ghofur, KH Rouf Maimun, KH Wafi Maimun, Taj Yasin Maimun, Gus Idror, Ny. Hj. Sobihah, dan Ny. Hj. Rodhiyah. Adapun cucu cicitnya berjumlah 40 orang– iq