Makkah – Hari ini dan besok (9-10/8/2019) atau 8 dan 9 Dzulhijjah merupakan hari Tarwiyah dan Arofah. Jemaah haji mulai melasanakan rukun haji, yaitu wukuf di arofah. Untuk melaksanakan rukun wajib ini, jemaah haji diberi pembekalan agar wukuf berjalan dengan lancar.
Pembekalan kepada jemaah haji ini dilakukan semalam (8/8/2019) di maktab Jarwal. Pembekalan ini dilakukan bersamaan dengan istighosah, pembacaan yasin dan tahlil dalam memperingati wafatnya KH Maimun Zubair. Tahlil ini dipimpin oleh KH Rofiq Musa.
Dalam pembekalan ini, jemaah diimbau untuk mempersiapkan diri menjelang Armuzna. Di tengah cuaca yang sangat panas, yaitu sekitar 46 derajat, jemaah diminta untuk menjaga kesehatan, beristirahat yang cukup, mempersiapkan bekal.
“Bekal yang perlu dipersiapkan di antaranya makanan ringan, obat-obatan, pakaian dan kelengkapan ibadah untuk bermalam di Arofah dan Mina,” jelas M. Subkhan ketika diwawancara melalui handphone pagi tadi (9/8/2019).
Subkhan mengatakan, untuk mempersiapkan Armuzna, jemaah haji diimbau tidak melakukan salat Jumat di masjidil Haram. Jemaah haji bisa menunaikan salat Jumat di masjid sekitar hotel. “Nanti habis salat Jumat kita berangkat ke arofah. Hari ini jemaah diimbau untuk tidak salat Jumat di Masjidil Haram, tapi di masjid sekitar maktab,” kata Subkhan.
Dalam wukuf ini, akan bertindak selaku khotib khutbah di Arofah yaitu KH Rofiq Musa, Muadzin yaitu Adib Ulinuha, dan Imam yaitu KH Badri Hamzah, serta dzikir dipimpin oleh KH Aufal Marom.
Sementara itu, kondisi jemaah haji pada kloter 57 yang berjumlah 359 jemaah, yaitu 161 pria dan 198 wanita, secara umum dalam keadaan sehat. “Hanya saja yang perlu menjadi perhatian yaitu jemaah haji yang risti dan berada di kursi roda. Mereka perlu didampingi karena akan bermalam di mina yang wilayahnya perbukitan,” kata Subkhan.
Dari 359 jemaah tersebut, sebanyak 14 jemaah tergolong risti (tujuh di antaranya menggunakan kursi roda). 14 jemaah haji ini yang memerlukan pengawasan dan penanganan khusus. “14 jemaah tersebut ada yang memakai kursi roda, menggunakan tongkat dan ada pula jemaah yang baru saja pulih pasca dirawat karena tekanan darah tinggi dan diabetes. Alhamdulillah petugas TKHI siap mendampingi mereka,” kata Subkhan.
Subkhan meminta doa kepada masyarakat Rembang, agar pelaksanaan wukuf dan rangkaian rukun dan wajib haji lainnya berjalan dengan lancar. “Mohon doanya semoga kami semua diberikan kesabaran dan kelancaran,” ungkapnya.
Sementara itu, Sumardi petugas kloter 56 melaporkan, secara umum kondisi jemaah baik. “Ada satu jemaah yang disafariwukufkan, yaitu Siti Sumijati, warga Mantingan, Bulu, Rembang, karena kondisi sakit. Jemaah sudah menunaikan umroh wajib dan DAM sudah dibayar semua,” lapor Sumardi via handphone. — iq
MTsN 1 Rembang Tebar Prestasi di Berbagai Olimpiade Mapel
MTsN 1 Rembang -- Kabar menggembirakan datang lagi dari siswa-siswi MTsN 1 Rembang yang berhasil menyabet berbagai medali dalam kompetisi...
Selanjutnya