Rembang – Masyarakat merupakan obyek dari penyelenggaraan lembaga pemerintahan. Untuk melayani masyarakat, lembaga pemerintah harus mengadakan layanan semaksimal mungkin, agar tercapai kepuasan publik.
Pelayanan prima ini perlu diadakan seiring dengan program pelayanan terpadu satu pintu (PTSP). Untuk memberikan pelayanan dengan prima, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang menyelenggarakan rapat koordinasi pelayanan publik dengan menghadirkan narasumber dari Bank Jateng Cabang Rembang, yaitu Edward Raharja dan Syahrul Himawan.
Acara ini diadakan pada Kamis (1/8/2019) di aula setempat dan diikuti oleh seluruh Front Office, Customer Service dan Backoffice PTSP serta perwakilan dari masing-masing KUA.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, Atho’illah saat membuka acara mengatakan, dengan adanya kegiatan ini, pelayanan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang diharapkan menjadi semakin baik. Pelayanan yang baik yang memuaskan masyarakat akan sangat membantu masyarakat dalam menyelesaikan urusannya.
“Selain itu, pelayanan yang baik merupakan salah satu unsur kehumasan yang penting yang akan mempengaruhi citra Kemenag di mata publik. Bukan hanya di kantor, namun juga di KUA,” katanya.
Narasumber Edward menerangkan, untuk menjadi customer service yang baik, harus mengutamakan tiga sikap, yaitu senyum, salam, dan sapa. “Begitu tamu datang pertama kali, terlebih dahulu kita ucapkan salam, mempersilakan duduk, menyebutkan nama kita, dan menanyakan nama tamu. Selanjutkan baru kita tanyakan apa keperluan tamu dengan kalimat ‘Ada yang bisa dibantu?’. Selanjutnya memberikan solusi dan pelayanan, serta mengucapkan terimakasih jika pelayanan sudah selesai,” terang Edward.
Edward menambahkan, berapa sikap yang perlu diperhatikan dalam pelayanan yaitu menjaga kontak mata dan bersikap tenang terutama dalam menghadapi tamu yang temperamental. “Jangan lupa selalu sebut tamu dengan Bapak atau Ibu, minimal tiga kali dalam satu pelayanan,” imbuhnya.
Diskusi ini diisi dengan praktik pelayanan kepada tamu. Praktik berlangsung seru, lantaran ada yang beradegan sebagai tamu yang sedang marah-marah. Kejadian ini kerap terjadi di KUA Kecamatan. Untuk menghadapi kondisi seperti ini, Syahrul mengimbau agar frontoffice bersikap tetap tenang sambil berusaha memberikan edukasi dan pengertian kepada tamu. – iq