Manfaatkan medsos sebagai media dakwah

Rembang – Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam se-Karisedenan Pati menyelenggarakan silaturahim dan Sosaliasi Penyusunan DUPAK pada Kamis (4/7/2019) di Pantai Karang Jahe, Rembang.
Kegiatan ini diikuti oleh 75 peserta dari enam Kabupaten, yaitu Kabupaten Rembang, Kabupaten Jepara, Kabupaten Blora, Kabupaten Pati, Kabupaten Kudus,dan Kabupaten Grobogan. Selain Kakankemenag Kabupaten Rembang, kegiatan ini juga menghadirkan narasumber Ketua Pokjaluh Provinsi Jawa Tengah, Joko Sarjono.
Kepala Kankemenag Kabupaten Rembang, Atho’illah membuka secara resmi kegiatan. Dalam sambutannya, Atho’illah memaparkan tentang perkembangan media sosial di era 4.0 semakin marak dan harus bisa disikapi oleh penyuluh.
“Penyuluh Agama Islam diharapkan bisa memanfaatkan media sosial ini secara positif, yaitu untuk berdakwah,” ujarnya.
Atho’illah mengimbau kepada para penyuluh agar memanfaatkan media seoptimal mungkin untuk kepentingan dakwah. “Sekarang ini trennya berdakwah dengan medsos. Karena medsos ini mempunyai cakupan publik yang tidak terbatas ruang, waktu, dan jumlah pengguna medsos,” katanya.
Namun dakwah yang dimaksud, lanjut Atho’illah, adalah dakwah yang mengajarkan tentang agama yang tawasuth dan tasamuh. Bukan paham-paham ekstrim, yang sekarang ini banyak merebak dan merongrong keutuhan NKRI. “Jangan sampai medsos ini dikuasai oleh pedakwah baru yang menyebarkan paham-paham ekstrim, baik kanan maupun kiri,” lanjut Atho’illah.
Ditambahkan Atho’illah, paham-paham keagamaan yang ekstrim tersebut bisa menggoyahkan sendi-sendi beragama. Bukan hanya itu, gaya pergaulan yang bebas yang bisa menyebar dengan luas di media sosial juga bisa menggoyahkan iman anak-anak muda.
Oleh karena itu, para penyuluh juga diminta untuk menanamkan nilai-nilai beragama yang benar pada anak-anak usia remaja, bahkan usia dini. “Inilah yang menjadi tantangan Bapak/Ibu sekalian. Tanggung jawabnya semakin berat,” pungkasnya. — iq