Rembang – Ziarah adalah budaya Indonesia yang religius yang seringkali dilakukan oleh ummat muslim di Indonesia. Seperti halnya yang dilakukan oleh siswa MTsN 4 Rembang. Ratusan siswa tampak khusyuk berdoa bersama, membaca Alquran dan tahlil di lingkungan pesarean Mbah Mutamakin, Desa Kajen, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati. Ziarah ini dilakukan oleh seluruh siswa MTsN 4 Rembang pada Kamis (28/2/2019).
Kepala MTsN 4 Rembang, Masrum mengatakan, ziarah merupakan tradisi masyarakat Islam, utamanya di Jawa yang mempunyai makna khusus. Dengan bwrtawashul kepada wali Allah SWT, siswa berdoa kepada Allah SWT, menyampaikan apa yang menjadi cita-cita mereka.
“Kegitan ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan MTsN 4 Rembang. Ziarah ini bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, mengenalkan perjuangan para kyai dan ulama dalam syiar Islam di Indonesia,” kata Masrum.
Selain itu, lanjutnya, ziarah ini juga merupakan materi pelajaran yang dilaksanakan di luar kelas (outing class). “Belajar di luar kelas dapat membawa anak ke dalam suasana pembelajaran yang berbeda. Ini juga untuk mengatasi kejenuhan rutinitas belajar sehari-hari,” ungkap Masrum
Kegiatan ini diikuti oleh pelajar kelas 9 MTs N 4 Rembang dengan didampingi guru dan karyawan. Selain ziarah ke pesarean KH. Ahmad Mutamakkin, siswa juga berziarah ke makam syekh Ronggo Kusumo dan KH Mbah Dolah Salam.
Rombongan pelajar dan keluarga besar MTs N 4 Rembang berangkat dengan menggunakan 12 armada Bus mini.
Agustina siswa kelas 9 mengungkapkan, dengan berdoa di makam wali Allah, siswa dapat menambah kepercayaan diri saat menghadapi Ujian Nasional. “Persiapan materi sudah kami lakukan secara maksimal mulai dari try out komputer, tryout tertulis, mengerjakan soal-soal edisi tahun sebelumnya dan belajar tambahan secara intensif bersama guru dan teman-teman. Sedangkan berdoa adalah upaya spiritual untuk mencapai tujuan kesuksesan ujian,” ucapnya.