Rembang – Hari Santri Nasional 22 Oktober diperingati meriah oleh warga Rembang. Sabtu malam (21/10) Pemerintah Kabupaten Rembang bekerjasama dengan sejumlah organisasi menggelar dialog bertajuk ‘Ngopi’ (Ngopeni Pikir) yang digelar di alun-alun Rembang.
Acara ini menghadirkan KH Ahmad Mustofa Bisri dan beberapa pembicara, antara lain KH Yahya Cholil Staquf, KH Ghofur Maimoen, Dr M Imdadur Rohmat, M Arwani Thomafi, Maryono SE, dan Phutut EA. Turut hadir pula Bupati dan Wakil Bupati Rembang, Kepala Kankemenag Kabupaten Rembang, Atho’illah beserta staf.
Dalam sambutan iftitahnya, Gus Mus berpesan kepada santri untuk menjaga identitas dan jati dirinya. Jati diri tersebut adalah menjadi sosok yang sederhana, mencintai tanah air, dan menjaga keutuhan NKRI.
Gus Mus mengatakan, karakter santri, yaitu pola hidup sederhana harus tercermin ketika seorang santri sudah menjadi orang sukses. “Saya ingatkan lagi, pegang identitas jati diri santri, mandiri sederhana, ke Indonesiaan,” pesan Gus Mus.
Begitu juga sikap kasih sayang kepada sesama yang diterapkan atas dasar Islam yang Rahmatan lil ‘Alamin. Sehingga dalam beramar ma’ruf nahi munkar, harus didasarkan atas kasih sayang. “Selain itu, juga tetap berpegang teguh pada prinsip ahlussunnah wal jama’ah, “ imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Rembang H Abdul Hafidz dalam sambutan menyampaikan selamat hari santri nasional tahun 2017. Semoga, peringatan hari santri yang ke 3 tahun 2017. Selain itu, ia juga mengingatkan agar tetap eksis dalam berprilaku sebagaimana yang diarah oleh para ulama.
Acara ini dihadiri oleh ribuan masyarakat dan santri yang tumpah ruah di alun-alun. Ratusan kiai dari seluruh penjuru Kabupaten Rembang. Peringatan hari santri 2017 diawali dengan Dzikir Pesisiran, parade 1001 rebana, dan Keplok Alfiyah. Acara dilanjutkan dengan Ngobrol bersama dengan para pembicara. Acara baru usai sekitar tengah malam. — ss