Rembang – Membentuk generasi bangsa yang penuh karakter dan bermental agama merupakan tugas dan tantangan bagi guru agama Katholik. Hal itu sangat diperlukan mengingat posisi Indonesia kini tengah terancam oleh konflik politik ekonomi dunia.
Demikian dikemukakan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, Atho’illah ketika memberikan sambutan penutupan kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru Agama Katholik yang diselenggarakan oleh Gara Katholik Kankemenag Kabupaten Rembang, Rabu – Jum’at (7-9/6) di Khana Room, Hotel Kencana, Rembang.
Atho’illah mengatakan, generasi penerus bangsa, termasuk pelajar perlu diarahkan untuk membawa negara ini tetap dalam kondisi aman, bahkan lebih maju lagi.
“Kita dapat melihat, banyak negara di timur tengah yang mempunyai kekayaan alam yang berlimpah, malah sudah hancur. Rakyatnya tidak dapat hidup tengah. Jika SDA di negara-negara itu sudah habis, maka bukan tak mungkin Indonesia menjadi sasaran berikutnya karena kita mempunyai Sumber Daya Alam yang luar biasa banyak,” papar Atho’illah.
Atho’illah juga meminta segenap guru Katholik untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada siswa. Hal ini sesuai yang diinstruksi oleh Irjen Kemenag RI, di mana setiap ASN Kemenag harus berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. “Setiap perilaku kita jangan sampai bertentangan dengan Pancasila. Termasuk dalam berkata-kata melalui tulisan atau pun medsos. Karena kita akan dipantau,” tandasnya.
Atho’illah berpesan kepada guru Katholik agar bersama-sama berupaya meningkatkan kualitas kehidupan yang positif di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. “Upaya ini bisa dilakukan dengan penguatan pendidikan agama peserta didik,” pungkasnya. — ss