Rembang – Kemenag Rembang, Pati, dan Blora mengadakan rukyatul hilal di Pantai Karang Jahe, Rembang, pada Jum’at (26/5) sekitar pukul 17.30 WIB. Dari hasil rukyatul hilal, bulan tidak terlihat dari teropong maupun mata telanjang karena terhalang mendung.
Acara ini turut dihadiri Bupati Rembang yang diwakili oleh Kabag Kesra Setda Rembang, Lathoiful Minan, Kepala kankemenag Kabupaten Rembang, Atho’illah, jajaran pejabat Kankemenag Kabupaten Blora, jajaran pejabat Kankemenag Kabupaten Pati, jajaran pejabat Pengadilan Agama Rembang, ahli ilmu falak dari Rembang, KH Zaenal Abidin, beserta ratusan santri dan masyarakat sekitar.
Puluhan orang yang melihat hilal melalui teropong tidak mendapati adanya penampakan bulan. “Yang terlihat hanyalah langit berseliput mendung,” kata salah satu peserta rukyatul hilal, Sarifuddin.
Menurut KH Zaenal Abidin, bulan sabit seharusnya terlihat di sebelah selatan matahari dengan jarak 2 derajat 4 menit. Berdasarkan perhitungan secara Epemeris dan kitab salaf, tinggi hilal pada akhir Sya’ban ini adalah masing-masing 8 derajat 13 menit, dan 8 derajat 18 menit. “Jadi ada selisih 5 menit daru kedua teori tersebut,” jelas KH Zaenal.
Adapun lamanya hilal berkisar 37 – 40 menit. Sehingga hilal terbenam pada pukul 18.01 WIB. Kepada para peserta yang melihat hilal dengan teropong maupun dengan mata telanjang, hilal tidak dapat terlihat karena cuaca mendung. Dan setengah jam sesudahnya, sebagian daerah Rembang memang tengah diguyur hujan.
Latho’iful Minan mengatakan, hasil rukyatul hilal ini langsung dilaporkan kepada Kementerian Agama RI sebagai rujukan penentuan sidang Itsbat Awal Ramadhan 1438 H. — ss