Rembang – Madrasah Aliyah Riyadlotut Tholabah Sedan merupakan salah satu madrasah yang berada di tengah masyarakat yang religius. Maka tak heran apabila beberapa programnya bergerak di bidang keagamaan. Salah satu program tersebut adalah program Pendidikan Sosial Keagamaan (PSA).
Program ini telah diadakan sejak tahun 2006. Kemampuan siswa untuk hadir di tengah masyarakat ketika dibutuhkan pada kegiatan keagamaan, menjadi bahan pertimbangan MA Riyadlotut Tholabah untuk membuka program PSA. Kepala MA Riyadl, Anshori mengatakan, program ini bertujuan untuk memberikan ketrampilan peserta didik dalam kegiatan keagamaan.
“Selain memiliki kemampuan akademik, lulusan madrasah diharapkan bisa berkecimpung di masyarakat di bidang sosial keagamaan. Kami ingin mencetak output siswa yang siap memberikan sumbangsih dan berpartisipasi dalam mewujudkan kehidupan religius di masyarakat, salah satunya dengan mengadakan program ini,” papar Anshori.
Kurikulum PSA ini diberlakukan untuk semua jenjang kelas. Adapun waktu pembelajaran yaitu satu jam pelajaran dalam seminggu. “Satu jam itu adalah pemberian teori. Sedangkan praktiknya yaitu dua minggu sekali, bergantian dengan upacara bendera setiap hari Senin,” jelas Anshori.
Teori keagamaan tersebut disampaikan dengan detail, lantaran tenaga pengajar sudah expert. “KH Yahya Suyuthi dan KH Ni’amullah merupakan pengajar materi PSA ini,” kata Waka Humas MA Riyadl, Nailun Nawal.
Adapun materi yang diajarkan yaitu tahlil, manaqib, pembacaan maulid, khutbah jum’ah, dan cara memimpin acara keagamaan di masyarakat. Materi tersebut dirangkum dalam sebuah buku saku bertajuk ‘Tanwirut Tholabah’ yang berisi kurikulum PSA kela X hingga kelas XII.
Dengan program PSA ini, diharapkan anak mempunyai keahlian dan kematangan dalam mental, sehingga keluaran MA Riyadl bisa bermanfaat bagi masyarakat. Sehingga apa pun profesinya nanti, baik swasta, PNS, pengusaha, politisi, pejabat, karyawan, dan lainnya bisa tetap mengamalkan program PSA ketika masyarakat membutuhkan,” ujar Nawal. –nwl/ss