Rembang—KepalaKantorKementerian Agama Kabupaten Rembang, Atho’illah meminta penyuluh Agama Islam untuk selalu memantau perkembangan informasi di media massa, utamanya media sosial. Pemantauan ini akan berguna untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat akan isu-isu negatif yang mengancam keutuhan bangsa.
Demikian ditandaskan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang dalam memberikan materi Sosialisasi Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Agama Islam (Simpenais) yang diselenggarakan pagi ini (7/3) di Hotel Fave, Rembang.
“Derasnya arus informasi yang mengalir di media elektronik memberikan pengetahuan yang begitu luas kepada masyarakat. Hal ini menjadikan pola pikir mereka tidak sederhana. Inilah yang menjadikan tugas penyuluh menjadi kian berat,” kata Atho’illah.
Menurutnya, beratnya tantangan penyuluh tersebut adalah memberikan pencerahan kepada masyarakat akan informasi dan berita fitnah. Masyarakat yang awan tidak akan mengerti mana informasi yang benar dan salah. Sementara setiap hari mereka berkutat dengan handphone.
“Kita harus memberikan pemahaman bahwa setiap informasi yang muncul, terutama di media sosial harus ditabayyunkan dahulu. Tidak asal dimakan mentah-mentah. Hal ini juga untuk mendidik masyarakat agar melek informasi. Bukan informasi yang ngawur, tapi yang benar,” tandas Atho’illah.
Untuk itu Atho’illah meminta penyuluh agar selalu mengupdate informasi yang berkembang. Bisa melalui internet dan media sosial. “Kalau penyuluh tidak pernah membuka internet, maka tidak akan bisa mengikuti perkembagan masyarakat dan membuat peta dakwah. Namun jangan sampai penyuluh ikut terjebak perang media sosial. Penyuluh harus bisa memilah-milah informasi mana yang bermanfaat,” urai Atho’illah lanjut.—Shofatus s.