Rembang—Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang melalui Penyelenggara Katholik mengadakan rapat koordinasi guru Kristen dan Katholik di SMK Yos Sudarso, Jum’at (17/2).
Acara ini menghadirkan Kepala Kankemenag Kabupaten Rembang, Atho’illah yang memberikan pengarahan kepada para guru. Selain itu, juga diadakan serah terima SK Penyuluh non PNS kepada empat orang, yaitu atas nama Sumanto, Paulus Widodo, Susanawati, dan Angela Dina Puspitasari.
Dalam pengarahannya, Atho’illah mengatakan, guru harus mampu berperan untuk menyiapkan generasi sebaik mungkin, bukan hanya soal ilmu pengetahuan, tapi juga memberikan pemahaman kepada peserta didik akan kondisi globalisasi saat ini.
Diuraikannya, globalisasi saat ini sangat berpengaruh rentan terhadap anak. Utamanya dampak negatif, di mana pergaulan dunia nyata, bahkan maya sering luput dari perhatian guru dan orang tua.
“Globalisasi ini bisa memberikan pengaruh positif juga negatif. Maka dari itu, pendampingan kepada pelajar dalam membentengi moral pelajar harus dilakukan sejak dini. Karena dengan moral lah, mereka akan bisa meneruskan pembangunan bangsa,” tegasnya lanjut.
Selain itu, lanjut Atho’illah, generasi pelajar diharapkan juga menjadi generasi yang bisa mempertahankan keutuhan NKRI. Upayanya adalah dengan belajar bersungguh-sungguh, dan tidak mudah terpancing isu-isu yang dapat memecah belah persatuan bangsa.
Kepada penyuluh, Atho’illah berpesan agar bisa mengedukasi masyarakat dan memberikan pengarahan yang menyejukkan, dan tidak memancing kontroversi yang berbau SARA. “Kami harap penyuluh bisa menguatkan masyarakat untuk menjaga keutuhan NKRI dalam kebhinnekaan dan keragaman masyarakat,” pungkasnya.—shofatus s.