Rembang—Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) menggelar acara silaturahim antar penyuluh pada Rabu (16/11) di aula Kankemenag Kabupaten Rembang. Acara ini menghadirkan Kepala Kankemenag Kabupaten Rembang, Atho’illah sebagai narasumber. Acara yang diikuti oleh sekitar 160 peserta ini juga dihadiri oleh Kasi Bimas Islam, M. Mahmudi.
Atho’illah memaparkan banyak hal terkait tugas dan fungsi penyuluh. Dikatakan Atho’illah, penyuluh agama Islam mempunyai peran yang sangat signifikan dalam membangun karakter sebuah masyarakat. Tugas yang diembannya tidaklah ringan. Dalam dunia globalisasi sekarang ini, penyuluh agama setidaknya harus mampu menghadapi lima tantangan besar.
Kepada para penyuluh, Atho’illah meminta mereka untuk selalu berkarya dan bekerja. Penyuluh merupakan penjembatan antara Kementerian Agama dan masyarakat untuk menyampaikan pesan-pesan agama dalam kehidupan.
“Tugas penyuluh adalah bagaimana menciptakan kehidupan masyarakat yang berkualitas sesuai dengan ajaran agama. Dimulai dari keluarga, hingga kehidupan sosial, ekonomi, dan bernegara,” kata Atho’illah.
Atho’illah juga menyebutkan lima tantangan tersebut. Pertama, keterbukaan di berbagai bidang, seperti ekonomi, politik, dan sosial yang membuat dunia seolah tidak berjarak. Perkembangan iklim politik, ekonomi, dan sosial sebuah negara akan sangat dengan mudah berdampak kepada negara lain.
Tantangan yang kedua, yaitu isu HAM yang akhir-akhir ini sudah sering terjadi. Segala kejadian sekarang ini bisa disangkutpautkan dengan ketidakadilan yang mengatasnamakan HAM. Maka dari itu, masyarakat harus bisa mensikapi dengan cerdas.
Tantangan yang ketiga, yaitu penyuluh harus mampu memberikan edukasi keagamaan bagi masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup. Terorisme, radikalisme, dan ancaman disintegrasi bangsa menjadi poin tantangan berikutnya. Penyuluh agama Islam diharapkan mampu memberikan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin bagi semua masyarakat.
“Tantangan yang terakhir dan sangat berbahaya adalan ancaman HIV/AIDS dan narkoba. Bahaya ini bisa muncul jika kita tidak waspada. Karena dengan narkoba, generasi muda yang akan melanjutkan pembangunan bangsa ini akan rusak, dan segala sumber daya alam kita akan dikuasai oleh asing,” paparnya. –Shofatus s.