Lasem—Shofiatul Indah Astuti adalah satu satu aset Kemenag Rembang yang bisa membawa nama harum kota garam ini. Siswi MAN Lasem kelas XI ini berhasil meraih juara I baca kitab kuning tingkat pelajar se Karesidenan Pati dan Semarang yang diselenggarakan pada 26 Oktober lalu di Ponpes Futuhiyyan Mranggen.
Siswi berusia 16 tahun berhasil menyisihkan banyak pesaing dari madrasah lain. Lantaran dari kelas 3 MI dia sudah mulai mempelajari kitab tak berharakat ini. Diakuinya, ia sama sekali tidak pernah mengenyam pendidikan di pesantren. Ia mendalami ilmu keagamaan melalui madrasah diniyyah di desanya.
Setelah di MAN Lasem, ia berkesempatan untuk melanjutkan memperdalam mengaji kitab kuning, lantaran MAN Lasem memfasilitasi program esktrakurikuler dan muatan lokal kajian kitab kuning yang membuatnya. Sehingga, ia makin mahir menguasai berbagai kitab kuning yang ada.
“Selama itu saya sering ikut lomba membaca kitab kuning, dan Alhamdulillah berhasil menjadi juara. Setelah masuk di MAN Lasem, saya semakin fokus belajar kitab kuning karena ada program dari sekolah,” ungkapnya.
Menurut Indah, kunci keberhasilan ada kemauan untuk belajar dan merasa senang tanpa dipaksakan. “Termasuk belajar kitab kuning, yang terpenting senang untuk belajar dulu. Kalau terus belajar dan mengikuti arahan ustadz pengajar, pasti bisa menguasai kitab kuning,” kata dia.
Dengan bekal itu, Indah berkeinginan untuk mendirikan pesantren nantinya. Meskipun kedua orang tuanya hanyalah berprofesi petani. Baginya, yang terpenting adalah menularkan ilmu agama kepada masyarakat, utamanya kaum remaja. Walaupun diakuinya, belajar kitab kuning itu sulit. Namun hal itu menjadi sebuah tantangan tersendiri.—Khoirul Anam/Shofatus s