Rembang—Teknologi informasi dan komunikasi harus bisa dimanfaatkan secara positif dalam proses pembelajaran peserta didik di kelas. Terutama dalam mata pelajaran PAI. Dengan TIK ini, akan semakin memudahkan proses belajar siswa tanpa dibatasi waktu dan tempat.
Demikian salah satu poin yang dipaparkan oleh Hanri Eko Saputro dalam Workshop Pengembangan Pembelajaran dan Penilaian Kurikulum PAI yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, 23-26 Mei di hotel Puri Rembang.
Kepada 40 peserta guru PAI, Hanri mengutarakan, TIK bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh guru maupun peserta didik, dan menciptakan inovasi dan kreativitas dalam pembelajaran mapel PAI.
Menurut Hanri, TIK ini memungkinkan siswa dapat terlibat aktif oleh adanya proses belajar yang menarik dan bermakna. Selain itu jugamemungkinkan siswa dapat menggabungkan ide-ide baru ke dalam pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya untuk memahami makna atau keinginan tahuan dan keraguan yang selama ini ada dalam benaknya.
“Pemanfaatan TIK juga memungkinkan siswa membentuk suatu kelompok atau komunitas untuk bekerjasama, berbagi ide, saran atau pengalaman, menasehati dan memberi masukan untuk sesama anggota kelompoknya,” kata Hanri.
“Kreativitas pemanfaatan TIK ini dapat diaplikasikan dengan berbagai macam media belajar. Antara lain packing materi ajar, buku elektronik dan film pendek. TIK juga dapat mempermudah simulasi dan visualisasi dalam kegiatan belajar mengajar,” terang Hanri.—Shofatus Shodiqoh