Rembang—Usai mengikuti sholat gerhana, masyarakat berbondong-bondong menuju menara Masjid Agung Rembang untuk menyaksikan fenomena gerhana matahari. Di Rembang, gerhana ini nampak sebagian, namun dengan presentase yang cukup besar yaitu sekitar 80 persen.
Puncak gerhana tersebut terjadi sekitar pukul 07.25 WIB, Rabu (9/3). Sebelumnya, gerhana mulai nampak sekitar pukul 06.20 WIB dan berakhir pada pukul 08.37 WIB. Hal ini sebagaimana yang te;ah diperhitungkan oleh tim BHR Rembang, bahwa gerhana matahari di Rembang akan terjadi pada koordinat 06:20:52 WIB untuk awal, pukul 07:24:50 untuk puncak, dan pukul 08.37:53 WIB untuk akhir peristiwa. Sehingga total terjadinya gerhana di Rembang adalah selama 2 jam, 17 menit, 1 detik.
Masyarakat tampak berebut melihat teropong dan memotretnya dari smartphone mereka untuk mengabadikan gambar fenomena alama yang terjadi lagi semenjak 33 tahun lalu. Selain teropong, mereka juga berebut memakai kacamata khusus yang telah disediakan oleh BHR. Meskipun hanya sebentar, tampak kepuasan terpancar dari raut muka masyarakat yang telah melihat gerhana secara jelas.
Bupati Rembang, H. Abdul Hafidz didampingi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang Atho’illah, dan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Rembang juga turut menyaksikan gerhana ini di lingkungan masjid Agung.
Dari pantauan yang dilakukan secara terus menerus, mulai pukul 06.20 memang sudah mulai terjadi gerhana. Jika dilihat dari teropong, matahari berwarna kekuningan diselimuti oleh cahaya merah. Mulai pukul 06.00 WIB hingga hingga pukul 07.30 WIB, gerhana belum terlihat jelas oleh mata. Namun menjelang pukul 08.00 WIB, gerhana sudah terlihat jelas oleh mata. Dan langit dalam kondisi agak mendung.—Shofatus Shodiqoh