Rembang—Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang memaparkan kebijakan Menteri Agama tentang formula 753 untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan haji tahun depan. Paparan tersebut disampaikan kepada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yang ada di Rembang pada acara Pembinaan KBIH di aula Kantor Kemenag Kabupaten Rembang pada Rabu (11/11).
Beberapa waktu lalu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan formula 753 bagi pelaksanaan haji tahun 2016 yang harus dipahami oleh keluarga besar Kementerian Agama khususnya para petugas haji. Tujuh hal yang harus dipertahankan dan dijaga karena sudah dinilai baik oleh masyarakat menurut Menag; Pertama, pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dua tahap. Kedua, tahun 2015, seluruh jamaah haji gelombang pertama bisa langsung mendarat di Madinah. Kebijakan ini menimbulkan efisiensi dari sisi finansial dan stamina jamaah. Ketiga, Pemondokan yang lebih baik. Keempat, transportasi darat selama di Arab Saudi. Kelima, katering yang semakin baik. Keenam, pelayanan di Arafah Mina yang lebih nyaman. .Ketujuh, aplikasi haji pintar.
Sedangkan Formula lima, yakni lima hal yang harus ditingkatkan. Pertama, pemvisaan lebih dini. Kedua, transportasi lokal jamaah haji kita dari ibu kota kabupaten/kota ke embarkasi dan begitu juga pulangnya, itu bisa ditanggung pemerintah daerah. Ketiga, petugas haji yang perlu ditambah, mengingat kuota jemaah akan kembali ke kuota normal 211.000 jamaah dan ditambah 20 ribu kuota tambahan dari pemeritah Arab Saudi. Keempat struktur organisasi pengelolaan haji. Kelima, katering di Makkah yang perlu ditambah.
Sementara itu, tiga hal mendasar yang harus diakukan ke depan. Pertama, pembinaan, terutama manasik haji. Kedua, identitas jamaah, untuk memonitor jemaah haji secara kontinyu. Ketiga, jamaah beresiko tinggi (risti). Diharapkan menag, ini yang bisa diperoleh dari semiloka ini tentang pandangan dari perspektif agama.
Atho’illah mengatakan, KBIH perlu mengetahui hal ini, mengingat sebagian petugas haji berasal dari KBIH. “Tahun depan kami ingin seleksi petugas haji lebih ketat, dan diutamakan yang memiliki personality yang kuat dan tegas. Karena ini menyangkut kelancaran dan keselamatan jamaah yang jumlahnya tidak sedikit,” tandasnya.—Shofatus S.