Rembang (Humas) – Program Sertifikasi Halal Gratis (Sehati) tahun ini sudah berakhir. Kementerian Agama melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) merencanakan melanjutkan program Sehati ini ada 2025.
Tim BPJPH Kemenag RI, Muhammad Tajussalathin mengungkapkan hal itu pada Workshop Desiminasi Standardisasi Jaminan Produk Halal, Sabtu (13/10/2024) di Hotel Fave Rembang.
Tajussalathin menyebutkan, kuota Sehati ini akan diberikan sekitar 1,4 juta kuota tahun depan untuk Pelaku Usaha di Indonesia. Untuk memfasilitasi Sehati ini, pihaknya meminta Para Pendamping Produk Halal (P3H) mempersiapkan diri, misalkan terkait pendataan dan kesiapan dokumen-dokumen produk.
Tajussalathin juga mengungkapkan wacana sertifikasi halal untuk rumah pemotongan hewan ternak dan hewan unggas. Menurutnya, hal ini penting untuk kehalalan produk sembelihan yang dibeli oleh masyarakat di pasar-pasar.
Anggota Komisi VIII DPR RI Sri Wulan berharap, pemerintah dalam hal ini Kemenag RI akan memfasilitasi Sertifikasi Halal. “Mulai sekarang mungkin para pelaku usaha didampingi oleh PPPH bisa mempersiapkan untuk mengikuti program Sehati tahun depan,” kata Wulan.
Wulan mengapresiasi PPPH yang telah bersungguh-sungguh mengawal pelaku usaha dalam proses sertifikasi halal, terutama di Rembang. Menurutnya, sertifikasi halal ini sangat penting untuk menjamin dan memastikan kehalalan produk makanan dan minuman dan dikonsumsi masyarakat.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, Moh. Mukson mengatakan, di Rembang sudah ada sekitar 5.000 produk yang memiliki sertifikasi halal. Dan masih banyak yang sedang dalam proses pengajuan sertifikasi halal.
“Saya yakin dengan pendampingan PPPH, akan makin banyak produk-produk para pelaku usaha yang bersertifikasi halal,” kata Mukson.
Humas