Rembang – Masyarakat Lasem, Kabupaten Rembang sudah dikenal dengan budaya toleransi sejak berabad-abad lalu. Bermacam budaya dan agama ada di kota Pusaka ini, dan tidak menjadi masalah untuk membangun kerukunan umat beragama.
Kerukunan kehidupan beragama ini tentunya mendukung prioritas Pemerintah dalam Penguatan Moderasi Beragama. Pada Agustus 2023, Kementerian Agama Kabupaten Rembang melaunching 3 desa sebagai Kampung Moderasi, yaitu Desa Pangkalan Kecamatan Sluke, Desa Segoromulyo Kecamatan Pamotan dan Desa Selopuro Kecamatan Lasem.
Sebagai tindak lanjut Kampung Moderasi ini, masyarakat memiliki ide untuk membangun semacam gazebo berjudul Cangkruk Moderasi. Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Lasem, Mulyoko adalah sosok yang menginiasi pendirian Cangkruk Moderasi tersebut.
“Dari Peluncuran Kampung Moderasi, saya punya ide untuk membuat cangkruk, bangunan sederhana yang terbuat dari bambu, untuk jagongan santai dan ngobrol ringan,” kata Mulyoko.
Ide Mulyoko itu disampaikan kepada Kapolres Rembang, AKBP Suryadi dan mendapatkan respon positif. “Alhamdulillah beliau mendukung 100 persen untuk berpartisipasi membangunnya,” ungkap Mulyoko.
Cangkruk ini pun kerap digunakan masyarakat dari berbagai lintas agama dengan tujuan untuk merajut kerukunan. “Kita ngobrol-ngobrol sambil ngopi bersama elemen masyarakat tanpa sekat membahas isu-isu kekinian atau apapun untuk merajut kerukunan dan silaturahim antar umat beragama,” lanjut Mulyoko.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, Moh. Mukson menyambut positit Cangkruk Moderasi ini. Ia berharap, cangkruk ini terus bergerak manfaat untuk masyarakat. “Harapan kami, cangkruk moderasi ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat untuk menguatkan kerukunan dan sebagai media komunikasi antar umat beragama,” kata Mukson.
Menurut Mukson, anak-anak usia dini pun perlu diedukasi tentang bagaimana menghargai dan menghormati sebuah perbedaan.
Humas