Lasem (Humas) — Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Lasem bekerja sama dengan LPA (Lembaga Perlindungan Anak) Klaten mengadakan Pendidikan Keterampilan Hidup Pesantren untuk pengasuh, pengurus dan ustadz dan ustadzah pada Minggu (1/9/2024).
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, Moh Mukson berkesempatan memberikan sambutan dalam kegiatan tersebut.
“Kita akui problem perundungan, perploncoan dan kekerasan masih menjadi momok dan sering terjadi komunitas yang ada. Tapi, sangat penting sejatinya setiap kegiatan yang dilakukan di pesantren bisa aman, nyaman bagi para santriwan dan santriwati. Jangan ada praktek perploncoan di pesantren. setiap kegiatan dipesantren harus menjadi tempat yang paling aman dan nyaman. Karena sejatinya majelis-majelis ilmu adalah taman-taman surga,” ucap Mukson.
Menurut Mukson, praktek kekerasan dan praktek diskriminasi adalah bentuk kekafiran, karena kita yakin betul sesungguhnya semua ciptaan Allah itu tidak ada yang sia-sia. Tidak ada produk tuhan yang gagal. Tidak pantas seseorang merendahkan orang lain karena dibalik kekurangan seseorang pasti ada kelebihan, jangan ada diskriminasi gender.
“Kami optimis dan kami berharap, para santriwati di pondok pesantren ini, jangan pernah merasa hanya karena anda Perempuan, anda tidak punya hak untuk mengeksplor bakat, kemampuan serta potensi-potensi pada diri anda. Tunjukan pada siapapun yang mencoba untuk merendahkan anda hanya karena status Perempuan itu dengan prestasi yang terbaik,” pungkasnya.
Kegiatan ini diikuti oleh para pengasuh, ustadz dan ustadzah Ponpes Al-Hamidiyah Lasem. Mereka mendapatkan pelatihan Pemahaman penerapan disiplin positif dan pengenalan serta penanganan perilaku tidak tepat Santri.
Humas