Tingginya angka perceraian menjadi keprihatinan bagi pemerintah. Karena itu, diperlukan pembinaan bagaimana merawat pernikahan.
Sebagai upaya membina keluarga, Penyelenggaraan Katholik Kemenag Rembang menggelar Bimbingan Keluarga Katholik pada Kamis (1/5/2023) di Gedung Balsi Siveri kompleks Gereja Santo Petrus dan Paulus, Rembang. Kegiatan ini melibatkan 30 peserta yang nantinya akan memberikan bimbingan kepada pasangan suami istri di masyarakat.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kemenag Rembang, Moh. Mukson dalam sambutan pembukaannya menyampaikan keprihatinannya atas tingginya angka perceraian di Rembang. “Coba Anda datang ke Pengadilan Agama. Di sana banyak orang yang antri untuk mengajukan cerai,” katanya.
Untuk menekan tingginya jumlah perceraian, pemerintah Sudha berupaya mengadakan bimbingan pernikahan. Antara lain dengan program-program seperti yang tengah diadakan Penyelenggaraan Katholik Kemenag Rembang. Mukson berharap, peserta kegiatan ini bisa memberikan pengarahan kepada pasutri untuk merawat pernikahan demi terwujudnya keluarga yang sakinah dan utuh.
“Banyak sekali permasalahan rumah tangga, mulai dari perceraian, kenakalan anak, hingga narkoba. Ini sangat perlu kita arahkan,” katanya.
Penyelenggara Katholik Kemenag Rembang, Yohanes Hariyadi mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bekal kepada pendamping keluarga katholik. “Dari kegiatan ini, diharapkan peserta dapat memberikan bimbingan kepada keluarga di masyarakat luas. Peserta diharapkan menjadi penggerak dan motivator keluarga paroki untuk dapat menghidupkan nilai-nilai mental dalam keluarga,” katanya.
Kegiatan ini mendatangkan narasumber Romo Andrianus Sulistyono. — iq