MIN 1 Rembang — Memasuki semester genap tahun pelajaran 2022-2023 atau awal tahun anggaran 2023, MIN 1 Rembang membuat beberapa gebrakan. Salah satunya adalah mendorong seluruh wali murid aktif bertanggung jawab terhadap keindahan dan kenyamanan kelasnya masing-masing.
Peran serta aktif wali murid adalah sebuah keniscayaan untuk mencapai tujuan pendidikan di sebuah madrasah atau sekolah, mengingat pendidikan adalah tanggung jawab bersama semua pihak. Saat ini peran aktif wali murid tidak hanya diwakili oleh komite madrasahnya saja tetapi wali murid secara langsung datang ke madrasah untuk membantu mendekorasi serta merawat kelas sesuai dengan arahan wali kelasnya.
“Di awal semester 2 ini kami mengumumkan kepada seluruh wali murid untuk sebisa mungkin berperan aktif dalam merawat kelasnya masing-masing. Hal ini kami lakukan sebagai upaya menuju madrasah Adiwiyata,” terang Fahimi, Kepala MIN 1 Rembang.
Dorongan Fahimi tersebut tidak bertepuk sebelah tangan. Dengan antusias wali murid saling berlomba untuk merubah kelasnya menjadi senyaman dan semenarik mungkin. Di sore hari setelah siswa siswi selesai belajar, wali murid berbondong-bondong menuju madrasah untuk melaksanakan kegiatan mendekorasi kelas.
Ana Anisah salah satu wali murid kelas 1 mengatakan bahwa para wali murid dengan ikhlas dan penuh kesadaran menyumbangkan baik dana maupun tenaga untuk bersama-sama menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan. “Pada dasarnya yang kami lakukan ini adalah untuk anak-anak kami sendiri jadi jika anak Kami bahagia senang pasti kami sebagai orang tuanya ikut senang. Untuk itulah mengapa kami dengan ikhlas dan senang mengadakan kegiatan pendekorasian kelas secara bersama-sama ini,” terang Ana.
Meski demikian tidak semua kelas diijinkan untuk mendekorasi kelasnya, karena untuk seluruh siswa kelas 2 menempati ruang kelas yang sudah waktunya di renovasi, sehingga jika didekorasi sekarang justru bisa menggagalkan proyek renovasi. “Pesan dari bapak Kasi sarpras Kanwil Kemenag Jateng, H. Faridi kepada kami ketika berkunjung beberapa waktu yang lalu mengatakan bahwa ruang kelas 2 ini harus dibiarkan seperti ini agar pihak Kementerian PUPR mau memasukkan rencana renovasi ruang kelas ini sebagai skala prioritas, sehingga khusus kelas 2 wali murid hanya mengadakan perawatan dan dekorasi taman-taman di depan ruang kelas, tidak sampai mengecat dan melukis kelasnya,” imbuh Fahimi.
Fahimi berharap agar peran aktif wali murid ini bukan semata-mata gerakan insidental, tetapi menjadi gerakan budaya yang mengakar dan berkesinambungan.
Kontributor : Ahmad Fahimi
Editor : Shofatus Shodiqoh