Sedan — Momentum Hari Santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober 2022, disambut gembira oleh para umat Islam, khususnya madrasah dan pesantren. Berbagai kegiatan dan program diluncurkan dalam rangka memperingati hari santri.
Termasuk MIN 1 Rembang yang sudah menyiapkan berbagai program kegiatan yang menarik. Untuk hari Jumat, 21 Oktober 2022, MIN 1 Rembang menyelenggarakan program “berbagi nasi” kepada para pedagang, tukang becak dan warga masyarakat di sekitar pasar sedan yang hanya berjarak 200 m dari Madrasah.
Menurut ketua penyelenggara kegiatan, Abdul Aziz, kegiatan ini bertujuan untuk melatih anak-anak peduli kepada warga masyarakat yang kurang mampu. “Kadang-kadang kita sering menjumpai anak-anak yang ketika makan nasi tidak dihabiskan, kemudian dibuang percuma. Hal ini tentu saja mubazir, sehingga perlu kita tanamkan kepada anak didik cara menghargai sesuap nasi yang sebenarnya ada orang lain yang sangat membutuhkannya,” terang Abdul Aziz.
Kegiatan ini dimulai dengan apel pagi dengan berseragam Pramuka lengkap di halaman madrasah. Kamad MIN 1 Rembang, H. Ahmad Fahimi, dalam amanat apel pagi kepada seluruh warga MIN 1 Rembang mengingatkan pentingnya nilai-nilai kepedulian sosial serta semangat memberi daripada meminta.
“Santri harus mandiri, mampu memberi, mau berbagi, dengan segala keikhlasan hati, insyallah kita akan senantiasa mendapatkan ridho Illahi,” ujar Fahimi dalam sambutanya. Kegiatan berbagi nasi ini sengaja menggunakan seragam Pramuka lengkap karena memang sengaja mengkolaborasikan semangat gerakan Pramuka dengan semangat hari santri.
Khodliatul Khoiriyah, Korbid Kesiswaan MIN 1 Rembang mengatakan, kegiatan ini menyediakan 200 paket nasi bungkus seharga @10.000. Dana bersumber dari sumbangan guru-guru MIN 1 Rembang serta wali murid yang mampu. “Kita laksanakan kegiatan berbagi nasi ini di hari Jumat, semoga berkah bagi semuanya,” tambah Khoiriyah.
Dalam pantuan, masyarakat Sedan sangat antusias menerima paket nasi dari MIN 1 Rembang. Pembagian Nasi dilaksanakan di pertigaan pasar Sedan oleh siswa-siswa kelas 5 dan 6, yang hanya memerlukan waktu kurang dari 10 menit untuk menghabiskan 200 paket nasi tersebut. Kebanyakan nasi diberikan kepada tukang becak, para pedagang kaki lima serta pengunjung pasar. – nis/iq