Rembang — Imam Besar masjid Istiqlal Jakarta, KH Nazarudin Umar mengimbau kepada kepada para rag tua untuk menjadikan keluarga sebagai madrasah pertama bagi anak-anak. Hal ini mengingat tingginya generasi muda atau anak-anak yang bermasalah akibat dari perceraian orang tua.
KH Nazarudin Umar menyampaikan hal itu dalam acara khataman dan peringatan Nuzul Qur’an yang digelar oleh DWP Kemenag RI secara hybrid pada Selasa (19/4/2022) dari Jakarta.
Menurut KH Nazarudin, sepanjang pengamatannya, banyak sekali generasi muda yang terjerat narkoba akibat perceraian orang tua. “Perceraian itu sendiri faktornya bermacam-macam, mulai dari pernikahan dini, ekonomi, perbedaan agama, rentang usia, hingga alasan yang tidak masuk akal yaitu politik,” kata KH Nazarudin.
Menurut Nazarudin, perceraian tidak menguntungkan siapa pun, utamanya wanita dan anak-anak. “Perceraian mengakibatkan timbullnya warga miskin baru, yaitu perempuan dan anak-anak,” kata Nazarudin.
Karena itu, KH Nazarudin mengimbau kepada orang tua untuk menjadikan Alquran sebagai pedoman membina keluarga. “Orang tua harus cerdas dalam mengasuh anak. Utamanya pada masa golden age. Dan mari jadikan Ramadan ini sebagai bulan yang menjinakkan hati kita untuk tidak berbuat melenceng. Jadikan bulan Ramadan ini sebagai bula yang feminim, karena 11 bulan lainnya kita sudah maskulin,” lanjt KH Nazarudin.
Penasihat DWP Kemenag RI, Eny Yaqut Cholil turut prihatin atas tingginya angka perceraian. Untuk mengantisipasi ini, Kementerian Agama bersinergi dengan BP4 telah mengadakan bimbingan perkawinan untuk calon pengantin dan remaja.
Acara ini dihadiri juga oleh Wakil Penasihat DWP Kemenag RI, Hj. Halimah Zainut Tauhid, ketua DWP Kemenag RI Farihah Nizar Ali, Ketua DWP satuan kerja Kemenag se-Indonesia yang mengikuti secara daring. — iq