Rembang – Kemandirian Pesantren merupakan satu dari tujuh program prioritas Kementerian Agama. Pengasuh Ponpes As Sa’adah ini telah sukses melakukan budi daya kacang sacha inchi pada pekarangan seluas 2500 m2.
Atas kesuksesan tersebut, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Musta’in Ahmad telah dua kali berkunjung ke ponpes yang terletak di Desa Samaran, kecamatan Pamotan ini. Kakanwil juga sempat meninjau pekarangan kacang sacha inchi dan memberikan apresiasi tinggi.
Atas keberhasilannya, pria yang akrab disapa Gus Ulin ini didapuk untuk membagi-bagikan ilmunya kepada para pengasuh Ponpes di Kabupaten Rembang. Materi Gus Ulin ini disampaikan usai penyerahan Piagam Nomor Statistik yang digelar pada Senin (28/3/2022) di aula Kemenag Rembang.
Gus Ulin memaparkan, hal yang harus dilakukan pertama kali adalah mengajak seluruh stakeholder pesantren untuk berbagi ide. Baik santri maupun pengasuh, semua dilibatkan. “Kita ajak semua santri untuk bersama-sama mencari peluang dan ide. Kemudian sharing ide pada forum. Hingga akhirnya dipilih ide bisnis yang terbaik,” kata Gus Ulin.
Salah satu bisnis yang berpeluang adalah bisnis yang mempunyai keunikan tersendiri, namun tetap dibutuhkan pasar. Gus Ulin memilih budi daya kacang sacha inchi, porang dan jahe yang ditanam di ribuan meter lahan.
Kendati demikian, Gus Ulin mengimbau agar pesantren mampu memanfaatkan pekarangan yang ada. “Tujuan pemanfaatan pekarangan adalah untuk meningkatkan keterampilan dalam pemanfaatan lahan pekarangan. Pekarangan dapat pula memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga dan untuk pengembangan ekonomi keluaraga. Selain itu juga untuk menciptakan lingkungan hijau, bersih dan sehat secara mandiri,” papar Gus Ulin.
Hal lain yang harus diperhatikan dalam pengembangan kemandirian pesantren adalah bisnis yang mempunyai manajerial. Yaitu terdiri atas manager, keuangan, produksi dan marketing.
Ada satu hal lagi yang penting, yaitu ketertiban administrasi. “Dengan tertib administrasi, maka ada peluang untuk mendapatkan bantuan pemerintah terhadap pengembangan kemandirian pesantren,” pungkasnya. — iq